Pengumuman Lomba Desain Poster

Hari ini tanggal 5 Desember 2013 pada pukul 15.00 WIB kita lakukan polling like di Fanspage BEM Poltekkes Kemenkes Pontianak
hingga 6 Desember 2013 pada pukul 23.59 WIB. Jumlah like terbanyak akan terpilih menjadi juara favorit.

Lomba Desain Poster HIV Aids Day: Getting Zero

Lomba desain poster yang dilaksanakan BEM Poltekkes Kemenkes Pontianak merupakan perlombaan dalam rangka memperingati hari HIV Aids sedunia

Website resmi poltekkes kemenkes pontianak

Website resmi Poltekkes Kemenkes Pontianak berisi informasi-informasi seputar Poltekkes Pontianak.

Hubungi Kami

Hubungi kami jika anda memilki saran, kritik, aspirasi atau ide-ide lain.

Perekrutan Anggota BEM Periode 2013/2014

Semua calon anggota BEM akan melalui 3 tahap. Apa saja itu?

Pelantikan Anggota BEM dan MPM 2013/2014

Pelantikan kepengurusan Majelis Perwakilan Mahasiswa (MPM) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Pontianak periode 2013-2014 berlangsung pada Jumat, 5 April 2013 yang lalu.

Jumat, 26 Juli 2013

Buka Puasa Bersama Keluarga Poltekkes Pontianak

Saat memasuki bulan Ramadhan, pasti banyak yang sudah tidak sabar dengan acara-acara yang sudah direncanakan jauh sebelum bulan Ramadhan tiba. Ada yang sudah merencanakan belanja untuk baju lebaran sekeluarga nanti, ada yang merencanakan mudik saat lebaran, dan yang paling banyak dan yang paling umum dilakukan adalah rencana buka puasa bersama. Buka puasa bersama yang direncanakan tersebut bisa bersama keluarga besar, warga lingkungan sekitar, teman dekat, atau buka puasa bersama yang sekaligus dijadikan ajang reuni.



Nah, menjelang puasa hari ke-15, tepatnya pada Rabu, 24 Juli 2013,  rekan-rekan BEM Poltekkes Kemenkes Pontianak tidak mau kalah untuk menyelenggarakan agenda Buka Puasa Bersama Keluarga Besar Poltekkes Kemenkes Pontianak dengan mengangkat tema “Dengan Memperingati Nuzulul Qur’an, Mari Kita Tingkatkan Iman dan Takwa Kepada Allah SWT serta Perkuat Tali Silaturahmi Terhadap Sesama”.


Suasana berbuka puasa


Acara sendiri dimulai tepat pukul 16.30 bertempat di Auditorium Poltekkes Pontianak dengan diawali pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan sari tilawah. Acara resmi dibuka oleh Direktur Poltekkes, Bapak H. Khayan, SKM, M.Kes. Beliau menyampaikan kegembiraannya karena acara dapat berjalan dengan jumlah peserta sesuai target, yaitu terdiri dari komponen pihak Direktorat, MPM-KM, HMJ, mahasiswa/i Poltekkes dan BEM-KM sendiri selaku panitia pelaksana.
Sesuai tema yang diangkat, Bapak Burhansyah menyampaikan tausiyah kepada seluruh peserta yang hadir degan gaya beliau yang khas. Selain itu juga ada hiburan penampilan akustik dari rekan-rekan Kementerian Seni dan Budaya BEM-KM Poltekkes.
Saudara Asep Nugraha Kusdiana, selaku Ketua Panitia Buka Puasa Bersama Keluarga Besar Poltekkes mengaku puas dengan jalannya kegiatan dan mengharapkan agenda di bulan Ramadhan selanjutnya dapat terlaksana.



Pemberian bingkisan secara simbolis kepada salah satu warga
Poltekkes Pontianak yang kurang mampu oleh UKM (Kamais)




Senin, 22 Juli 2013

Selamat Hari Anak Nasional 2013

Kalo ada yang bilang kampus besar karena mahasiswanya, maka selayaknya ada perkataan bahwa bangsa besar dimulai dari kesuksesan dalam membina dan membentuk karakter anak bangsa. Yups, anak! Gak ada habisnya kalau kita bahas tentang anak, mulai dari segala kelucuan dan keunikannya sampai tentang berbagai isu yang menjadikan anak sebagai objeknya, salah satu diantaranya adalah KEKERASAN.
Spiral kekerasan di Indonesia rasanya kok gak ada habis-habisnya ya? Kadang semua terasa damai tapi kadang terlihat brutal dan menakutkan. Dalam kejadian nyata, ternyata korban kekerasan paling banyak adalah anak. Mereka jelas tidak berdaya menghadapi kekerasan yang dilakukan oleh orang dewasa.
Kalau dulu, kekerasan hanya diartikan sebagai tindakan fisik. Namun, yang kini lazim digunakan adalah kekerasan fisik dan kekerasan psikis. Nah, kekerasan psikis ini yang lebih sulit mengukurnya karena tidak tampak, tetapi berakibat lebih fatal karena tidak ada kepastian bagaimana cara penyembuhannya.
Data Komnas Anak menunjukkan, kekerasan pada anak tidak mengenal strata sosial. Di kalangan menengah ke bawah, kekerasan pada anak karena faktor kemiskinan. Di kalangan menengah ke atas, karena ambisi orangtua untuk menjadikan anaknya yang terbaik, di sekolah, di masyarakat, termasuk selebritis cilik agar bisa tampil di televisi.
Pengin tahu yang lebih menyedihkannya bahwa dari data yang dilansir PMI, 91 % anak Indonesia pernah mengalami kekerasan, baik berupa kekerasan fisik maupun psikis. Bahkan tak jarang diantaranya mengalami kekerasan seksual yang lebih banyak dilakukan oleh orang-orang terdekat mereka. Sedih banget kalau kita semua sadar fakta yang ada di masyarakat sudah berada pada level yang memprihatinkan.
Mengutip dari pernyataan Seto Mulyadi (2006) bahwa jika kekerasan terhadap anak tidak dihentikan, maka cepat atau lambat bangsa ini akan runtuh. Para pemimpin bangsa ini kelak akan terdiri dari orang-orang yang memiliki masa kanak-kanak penuh nuansa kekerasan. Tidak akan ada lagi cinta dan kasih sayang dalam kepemimpinanya kelak.
Hmmm… kita berdiri memang sebagai mahasiswa kesehatan yang tetap gak bisa tutup mata dari fakta yang ada. Anak adalah bagian dari  komponen bangsa. Anak adalah cikal-bakal lahirnya pemimpin yang akan menentukan ke arah mana bangsa Indonesia akan bergerak, maju atau justru mundur. Sejuta kata dan regulasi yang terucap tidak akan ada apa-apa jika dibandingkan dengan satu kali tindakan nyata.


Let’s we save children's lives,
we fight for their rights,
and we help them to fulfil their potential!

(Kholisotul Hikmah, President of BEM Poltekkes 2013)